Minggu, 23 Desember 2012

Pendidikan Disiplin Anak Usia Dini



1. Pendidikan Disiplin untuk Anak Usia Dini
            Kedisplinan anak adalah memberikan pengertian akan mana yang baik dan yang buruk. Perlu di tanamkan pada anak bahwa berbuat kesalahan tentu mengandung sejumlah konsekuensi,untuk itulah fungsi hukuman dalam pendidikan anak.
Memberikan hukuman pada anak yang benar seharusnya tetap berlandaskan kasih sayang, dan tidak sampai menggunakan kekerasan fisik. Karena bagaimanapun anak tetap memiliki haknya untuk tidak menerima kekerasan dimana diatur dalam UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Pasal 8 yang berbunyi “Berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan,jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik,mental,spiritual dan sosial.”


2. Cara efektif memberikan pendidikan disiplin pada anak.

            Mendisplinkan anak usia dini tidak bisa dilakukan seecara instan atau dengan proses yang cepat, terkadang kesalahan-kesalahanpun masih tetap terjadi. Cara yang paling efektif memberikan pendidikan disiplin untuk anak usia dini agar mudah diterimanya yaitu dengan beberapa langkah bijak berikut:
1)      Arahan dan nasihat
2)      Dialog hati
3)      Memberi contoh
4)      Limpahi dengan hadiah atas prestasinya
5)      Hukuman dengan kasih sayang.
6)      Kata-kata bijak


1) Arahan dan nasihat
            Orang tua wajib memberikan arahan dan nasihat kepada anak-anak sebagai wujud sayangnya. Nasihat akan bgampang diterima,jika deberikan dengan ikhlas,cara yang baik,momen yang tepat,bertahap,dan anak dalam keadaan siap menerima nasihat.

2) Dialog hati
            Kemampuan dialog menentukan sukses tidaknya seseorang dalam kehidupannya selanjutnya. Membuka dialog dan menyediakan waktu khusus untuk anak sejak kecil akan memudahkan orang tua untuk tetap dekat dengan anak.

3) Memberi contoh
            Sungguh tidak adil rasanya jika orang tua mengharapkan anaknya bersikap manis dan tidak bersuara keras di depan orang lain,sedangkan anak sering melihat orang tuanya berbicara dengan suara lantang di rumah.

4) Limpahi dengan hadiah atas prestasinya
            Memberikan hadiah kepada anak dimaksudkan memberi semangat kepada anak sehingga anak dapat berjuang untuk lebih baik lagi kedepannya.
            Cara yang benar dalam pemberian kepada anak ada hal yang perlu diperhatikan,di antaranya:
  1. Orang tua jangan membuat target untuk nilai prestasi anak disekolah,karena prestasi anak di sekolah tidak menjamin anak dimasa depan.
  2. Tidak memberikan hadiah kepada anak agar patuh kepada orang tua. Karena,kepatuhan kepada orang tua sudah menjadi kewajiban.
  3. Berikan hadiah yang menjadi kebutuhan utama terutama yang mendukung kegiatan belajar.
  4. Tidak memberikan hadiah diluar batas kemampuan.
  5. Jangan sampai menjanjikan hadiah sebagai janji,karena ingatan anak akan terus mengingatnya.


5) Hukuman dengan kasih sayang.

            Orang tua harus memahami prinsip dalam menghukum anak  prinsip penting dalam menyayangi dengan hukuman antara lain:
  1. Menghukum sesuai tahapan usia anak.
Anak usia di bawah usia 3 tahun masih dalam rangka ’toilet training’. Ia belum layak mendapatkan hukuman fisik ketika ia mengompol
  1. Menghukum sesuai bobot kesalahan.
Seorang ayah memukuli anaknya,5tahun yang memecahkan pot keramik. Hal di atas tak ssepantasnya dilakukan semestinya ketika kita memiliki balita,kita lebih berhati-hati menyimpan barang-barang yang mudah pecah.
  1. Tidak menghukum karena kesalahan oranglain.
Sebuah keluarga dengan banyak anak menghukum seluruh anaknya karena salah satu dari mereka melakukan kesalahan. Hal ini akan menjadi bibit masalah danv rasa tak adil pada anak
  1. Aturan hukum diterangkan pada anak.
Sampaikan aturan main pada anak dalam menghukum,jangan membuat keputusan yang tiba-tiba tanpa kesepakatan terlebih dahulu.
  1. Menghukum tidak depna orang lain.
Anda jangan membentak atau memukulnya didepan orang lain. Berikan nasihat umum lebih baik.
           
            Lalu hukuman yang baik,adalah:
a)      Hukuman yang mengandung nilai kasih dan membuat anak tahu dimana letak kesalahannya.
b)      Ajari mengucapkan kata ”maaf” ketika salah dan ”terima kasih” ketika ada yang meminta maaf.
c)      Kesabaran dan ketelatenan untuk terus dan terus melakukan pengertian.
d)     Berikan Pujian dari setiap hukuman.


6) Kata-kata bijak.
            Betapa ajaibnya kata-kata,banyak hal bermula dari hal itu. Jangan biarkan anak memiliki stok kata-kata yang tidak baik,maka limpahi mereka dengan kata ajaib yang membangkitkan dan menjadi inspirasi.
            Contoh:
·         Putriku sayang,kamu pasti bisa mengatasi masalahnya.
·         Jangan suka marah,bagimu surga.
·         Anak pintar,bicara sopan.
·         Anak baik,rajin menolong.

3.  Mengatasi perasaan emosi orang tua yang mengarah pada kekerasan.

          Berikut ini tips bagi para orang tua mengatasi perasaan omosi agar tidak mengarah pada kekerasan:

1)      Kenali kegusaran anda. Jika anda mengenali tanda-tanda emosional maka anda dapat menghindari sejenak berada di samping anak.
2)      Berikan suatu pembenaran untuk marah.  Ubah arah kemarahan anda pada hal selain anak,misalnya memencet boneka bebek karet dengan kuat.
3)      Salurkan kemarahan anda kearah positif. Salurkan kemarahan ke hal-hal baik misalnya mendengarkan musik.
4)      Cobalah merelaksasikan diri. Menarik nafas dalam-dalam dan dihembuskan.
5)      Lebih baik membawa kemarahan untuk tidur.

1 komentar: