1. Pendidikan Disiplin untuk Anak Usia Dini
Kedisplinan anak adalah
memberikan pengertian akan mana yang baik dan yang buruk. Perlu di
tanamkan pada anak bahwa berbuat kesalahan tentu mengandung sejumlah
konsekuensi,untuk itulah fungsi hukuman dalam pendidikan anak.
Memberikan hukuman
pada anak yang benar seharusnya tetap berlandaskan kasih sayang, dan tidak
sampai menggunakan kekerasan fisik. Karena bagaimanapun anak tetap memiliki
haknya untuk tidak menerima kekerasan dimana diatur dalam UU No 23 tahun 2002
tentang perlindungan anak. Pasal 8 yang berbunyi “Berhak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan,jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan
fisik,mental,spiritual dan sosial.”
2. Cara efektif
memberikan pendidikan disiplin pada anak.
Mendisplinkan
anak usia dini tidak bisa dilakukan seecara instan atau dengan proses yang
cepat, terkadang kesalahan-kesalahanpun masih tetap terjadi. Cara yang paling
efektif memberikan pendidikan disiplin untuk anak usia dini agar mudah
diterimanya yaitu dengan beberapa langkah bijak berikut:
1)
Arahan dan nasihat
2)
Dialog hati
3)
Memberi contoh
4)
Limpahi dengan hadiah atas prestasinya
5)
Hukuman dengan kasih sayang.
6)
Kata-kata bijak
1) Arahan dan nasihat
Orang
tua wajib memberikan arahan dan nasihat kepada anak-anak sebagai wujud
sayangnya. Nasihat akan bgampang diterima,jika deberikan dengan ikhlas,cara
yang baik,momen yang tepat,bertahap,dan anak dalam keadaan siap menerima
nasihat.
2) Dialog hati
Kemampuan dialog menentukan sukses
tidaknya seseorang dalam kehidupannya selanjutnya. Membuka dialog dan
menyediakan waktu khusus untuk anak sejak kecil akan memudahkan orang tua untuk
tetap dekat dengan anak.
3) Memberi contoh
Sungguh tidak adil rasanya
jika orang tua mengharapkan anaknya bersikap manis dan tidak bersuara keras di
depan orang lain,sedangkan anak sering melihat orang tuanya berbicara dengan
suara lantang di rumah.
4) Limpahi dengan hadiah atas prestasinya
Memberikan hadiah kepada
anak dimaksudkan memberi semangat kepada anak sehingga anak dapat berjuang
untuk lebih baik lagi kedepannya.
Cara yang benar dalam
pemberian kepada anak ada hal yang perlu diperhatikan,di antaranya:
- Orang tua
jangan membuat target untuk nilai prestasi anak disekolah,karena prestasi
anak di sekolah tidak menjamin anak dimasa depan.
- Tidak memberikan hadiah kepada anak agar patuh kepada
orang tua. Karena,kepatuhan kepada orang tua sudah menjadi kewajiban.
- Berikan hadiah yang menjadi kebutuhan utama terutama
yang mendukung kegiatan belajar.
- Tidak memberikan hadiah diluar batas kemampuan.
- Jangan
sampai menjanjikan hadiah sebagai janji,karena ingatan anak akan terus
mengingatnya.
5) Hukuman dengan kasih sayang.
Orang tua harus memahami
prinsip dalam menghukum anak prinsip
penting dalam menyayangi dengan hukuman antara lain:
- Menghukum
sesuai tahapan usia anak.
Anak usia di bawah usia 3 tahun masih dalam rangka
’toilet training’. Ia belum layak mendapatkan hukuman fisik ketika ia mengompol
- Menghukum
sesuai bobot kesalahan.
Seorang ayah memukuli anaknya,5tahun yang
memecahkan pot keramik. Hal di atas tak ssepantasnya dilakukan semestinya
ketika kita memiliki balita,kita lebih berhati-hati menyimpan barang-barang
yang mudah pecah.
- Tidak
menghukum karena kesalahan oranglain.
Sebuah keluarga dengan banyak anak menghukum
seluruh anaknya karena salah satu dari mereka melakukan kesalahan. Hal ini akan
menjadi bibit masalah danv rasa tak adil pada anak
- Aturan
hukum diterangkan pada anak.
Sampaikan aturan main pada anak dalam
menghukum,jangan membuat keputusan yang tiba-tiba tanpa kesepakatan terlebih
dahulu.
- Menghukum tidak depna orang lain.
Anda jangan
membentak atau memukulnya didepan orang lain. Berikan nasihat umum lebih baik.
Lalu hukuman yang
baik,adalah:
a) Hukuman yang mengandung nilai kasih dan
membuat anak tahu dimana letak kesalahannya.
b) Ajari mengucapkan kata ”maaf” ketika salah
dan ”terima kasih” ketika ada yang meminta maaf.
c) Kesabaran dan ketelatenan untuk terus dan
terus melakukan pengertian.
d) Berikan Pujian dari setiap hukuman.
6) Kata-kata bijak.
Betapa ajaibnya
kata-kata,banyak hal bermula dari hal itu. Jangan biarkan anak memiliki stok
kata-kata yang tidak baik,maka limpahi mereka dengan kata ajaib yang
membangkitkan dan menjadi inspirasi.
Contoh:
·
Putriku
sayang,kamu pasti bisa mengatasi masalahnya.
·
Jangan
suka marah,bagimu surga.
·
Anak
pintar,bicara sopan.
·
Anak
baik,rajin menolong.
3. Mengatasi perasaan emosi orang
tua yang mengarah pada kekerasan.
Berikut ini tips bagi para orang tua mengatasi
perasaan omosi agar tidak mengarah pada kekerasan:
1) Kenali kegusaran anda. Jika anda mengenali
tanda-tanda emosional maka anda dapat menghindari sejenak berada di samping
anak.
2) Berikan suatu pembenaran untuk marah. Ubah arah kemarahan anda pada hal selain
anak,misalnya memencet boneka bebek karet dengan kuat.
3) Salurkan kemarahan anda kearah positif. Salurkan
kemarahan ke hal-hal baik misalnya mendengarkan musik.
4) Cobalah merelaksasikan diri. Menarik nafas
dalam-dalam dan dihembuskan.
5) Lebih baik membawa kemarahan untuk tidur.